Friday, 18 August 2017

Cara Membuat Vas Bunga dari Handuk Bekas

Hai. Andry Ndrays akan melanjutkan Cara Membuat Vas Bunga dari Handuk Bekas, karena sebelumnya kita sudah membahas cara membuat pot dari kain bekas, bahan dan alat yang digunakan sama saja, jadi tinggal siapkan saja yah kawan.

Cara membuat vas bunga dari handuk bekas pun sangatlah mudah. Anda dapat mengikuti step by stepnya di bawah ini, dan dijamin langsung bisa. Sudah anda siapkan bahan dan alat sebelum membuat vas bunga dari handuk bekas, diantaranya adalah :

1. Handuk bekas
Tandai bagian yang akan dijadikan dasar vas, lalu beri beberapa lubang yang berfungsi sebagai tempat pembuangan air yang berlebihan pada saat anda melakukan penyiraman dan sebagai jalan keluar masuknya udara.

2. Adonan semen
Buatlah adonan semen dengan ditambah sedikit pasir kasar. Adonan harus pas, tidak terlalu encer atau terlalu padat. Sebelum dicelupkan ke dalam adonan semen, sebaiknya basahi terlebih dahulu handuk bekasnya, dengan cara dicelup air kemudian diperas. Dengan begitu, semen akan meresap hingga ke dalam pori-pori.  Celupkan handuk bekas ke dalam adonan semen yang telah anda siapkan tadi hingga seluruh permukaan handuk bekas terlumuri adonan semen.

3. Pot atau ember
Pot yang sudah jadi atau ember (ukuran disesuaikan) digunakan sebagai penyangga handuk bekas yang sudah dicelupkan semen tadi pada saat dijemur, dan juga sekaligus sebagai cetakan. Atur juntaian-juntaian menurut kreasi anda, sehingga tercipta bentuk yang artistik.

4. Cat/ Pewarna
Setelah dilakukan penjemuran hingga vas bunga benar-benar sudah kering, langkah selanjutnya adalah pengecatan. Cat yang digunakan bisa tergantung kepada selera anda. Anda bisa menggunakan cat minyak, atau cat akrilik. Setelah itu cukup angin-anginkan dan tunggu sampai catnya kering sempurna. Agar cat awet dan tidak mengelupas, setelah kering dapat dilapisi lagi dengan cat anti gores transparan.

Beginilah kira-kira hasil akhirnya setelah melalui beberapa tahapan dalam proses pembuatan vas bunga unik dari bahan handuk bekas. Anda dapat menaruh tanaman hias berupa bunga atau pohon di dalam vas bunga buatan anda yang eksotis. Tak mengira ya, dari handuk bekas tercipta vas bunga yang sangat indah dan mempunyai nilai jual. Artinya, dapat menjadi ladang baru bagi anda untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Mantab................!!!!!!!

Bagaimana, apakah anda akan mencoba untuk membuat vas dari handuk bekas sendiri di rumah?

Thursday, 17 August 2017

Cara Membuat Pot dari Kain Bekas

Pada kesempatan kali ini Andry Ndrays akan share bagaimana "Cara membuat pot dari kain bekas". Kebetulan rumahku banyak sampah kain bekas karena orang tuaku seorang penjahit, suatu saat saya dengar kain-kain itu bisa dimanfaatkan untuk pot tanaman dengan direndam semen terlebih dahulu.

Saya berfikir memang masuk akal juga jadi tidak mudah retak, karena ada kain bekas sebagai dasarnya. Percobaanpun dimulai dengan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan, mari kita siapkan dan perhatikan tahapan-tahapannya.

Alat dan bahan:
1. Ember pelastik
2. Pengaduk (kayu)
3. Kain Bekas
4. Semen
5. Pasir
6. Pot plastik sebagai cetakan
7. Air

Caranya :
1. Pilih kain yang akan dibuat pot yang agak lebar
2. Pesiapkan pot sebagai cetakan
3. Campurkan air dan semen di ember pelastik, aduk hingga rata
4. Masukan kain kedalam adukan semen
5. Tempelkan kain yang basah akan semen ke cetakan pot plastik
6. Sampai kira-kira 2 atau 3 lapis
7. Buat adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1:1 (jangan encer)
8. Ratakan adukan pada cetakan dengan ketebalan yang diinginkan
9. Keringkan pada panas matahari
10. Tunggu hingga semen benar-benar mengering dan cetakan akan memuai
11. Jika dirasa kering maka copot Pot dengan dibalik dan diketukan
12. Taraaaaa jadi dech. Finish

Itulah Cara membuat pot dari kain bekas versi Andry Ndrays, selamat mencoba semoga berhasil.
Nb : (kesulitan biasanya waktu pelepasan pot dari cetakan)

Teknik dan Tahapan Pembuatan Keramik

A. Teknik dalam Pembuatan Keramik

1. Teknik Pijit Tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. 


Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.
*.Pijit tanah dengan ibu jari
*.Tekan tanah kemudian diputar
*.Bentuk leher dengan ibu jari
*.Membuat tutup dengan cara yang sama
*.Mengukur tutup dengan badan

2. Teknik Pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.

3. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.
*.Buat pilinan di atas meja
*.Buat lempengan lingkaran sebagai alas
*.Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
*.Selesaikan bentuk dengan pilinan

 
3. Teknik Lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
*.Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
*.Potong kelebihan tanah menggunakanbutsir.
*.Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
*.Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
*.Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
*.Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati

4. Teknik Cetak Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
*.Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
*.Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
*.Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi. Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
*.Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
*.Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
*.Buang sisa tanah yang tidak perlu.
*.Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

B. Tahapan Pembuatan Keramik

1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

2. Pembentukan Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antar partikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2)  Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan dengan singkat tentang teknik dan tahapan pembuatan keramik, semoga bermanfaat, terimakasih sudah membaca dan mampir di blog yang sederhana ini.