Skip to main content

Makna Simbolisasi Keris dan Lambang Ricikannya

Keris yang bersatu dengan Warangkanya melambangkan ajaran Curigo manjing Warongko, Warongko manjing Curigo, Jumbuhing Kawulo Gusti. Ini adalah ajaran kejawen bahwa manusia harus selalu selaras dan bahkan bersatu dengan kehendak Tuhan. Berupaya selalu mengejawantahkan sifat-sifat Ilahi dalam kehidupannya.

Memayu hayuning bawono.
Perpaduan antara Pesi ( lingga ) dan Gonjo ( yoni) melambangkan bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berpasangan yang akan menghasilkan kelestarian dan kemakmuran. Bilah keris yang runcing ke atas melambangkan manusia harus manembah pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Adapun makna simbolisasi ricikan keris adalah sebagai berikut:

Adha-adha / Sada :
Garis tengah dari atas sogokan menuju ke ujung keris adalah peringatan agar manusia dalam bertindak harus selalu berhati-hati, lurus, harmonis dan seimbang.

Lis atau Gusen :
Merupakan penggambaran hawa nafsu.

Bungkul :
Lambang tekad yang sudah bulat.Tekad untuk menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik atau tekad untuk mencari ilmu yang bermanfaat.

Pejetan / Blumbangan :
Dalam kebulatan tekad itu, manusia juga harus memiliki landasan batin yang luas yaitu kesabarandan kesediaan untuk memaafkan kesalahan orang lain dan dirinya sendiri.

Janur :
Terletak di antara Sogokan melambangkan nasehat agar manusia mesti bersifat toleran, luwesdan tidak kaku.

Greneng :
Berbentuk dua huruf Jawa "dha" yang bisa dibaca"dhadha" bisa diartikan kejujuran / keterbukaan.

Thingil :
Adalah gambaran agar manusia itu mesti rendah hati dan tak suka pamer. Bila memiliki kelebihan , seharusnya tak perlu ditonjol-tonjolkan.

Sogokan :
Bermakna agar seseorang selalu ingin mengetahui tentang kebenaran sejati sampai sedalam dalamnya. Jadi manusia diharuskan untuk mengungkapkan tentang kebenaran, bukan hanya sekadar tahu sebatas kulit luarnya saja.

Tikel alis :
Sebagai lambang kewaspadaan.

Sekar kacang (kembang kacang / tlale gajah) :
Merupakan imbauan agar manusia selalu rendah hati.

Gandhik :
Lambang kapasrahan kepada Tuhan yang Maha Esa. Bentuk Gandhik yang agak miring merupakan lambang ketundukan hati terhadap Sang Pencipta.

Lambe Gajah :
Bermakna agar manusia hati hati dalam berbicara.Selalu menjaga tutur kata yg baik baik agar selamat dan manfaat.

Sirah Cecak :
Lambang kesediaan menerima nasihat.

Gulu Meled :
Melambangkan seseorang harus memiliki perhatianyang seksama pada hikmah dan nasehat.

Buntut Urang :
Setelah menerima semua nasihat itu, yang bersangkutan akan mengikuti semua nasihat gurunya itu.

Sebit Rontal :
Melambangkan pengamalan ilmu dan nasehat utama tadi. Pada dasarnya, ricikan keris merupakan lambang-lambang pengharapan dan doa oleh empu yang membuatnya dan bagi orang yang akan memiliki keris nya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merancang Pembelajaran Diferensiasi

 

JURNAL PEMBELAJARANKU - PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENDIDIKAN INKLUSIF ITU MUDAH BUKAN?)

 

Makna Spiritual Keris Lurus dan Keris Luk

Dari bentuknya, secara garis besarnya, ada 2 macam jenis keris, yaitu keris lurus dan keris ber-luk (lekuk). Bentuk bilah keris, bisa menunjukkan makna spiritual kerisnya. Jadi oleh empu pembuatnya, bentuk luk keris memang sengaja dibuat dengan tujuan simbolisasi spiritualitas. Berbagai jenis keris pada dasarnya merupakan senjata yang bersifat pusaka (bernilai pribadi secara psikologis bagi pemiliknya) dan menjadi senjata pamungkas dalam penggunaannya. Keris Lurus. Jenis keris lurus adalah pada awalnya jenis yang paling sederhana dalam bentuknya. Namun sesuai perkembangan jaman bentuk lurusnya tidak lagi sederhana, karena dihiasi dengan bermacam-macam motif pamor, dapur keris dan hiasan. Jenis keris lurus mengandung sisi spiritual dalam pembuatannya sebagai lambang kelurusan hati, kepercayaan diri dan mental yang kuat, keteguhan hati pada tujuan dan sarana pemujaan kepada Sang Pencipta. Sesuai sifat kerisnya itu, si pemilik keris diharapkan selalu menjaga kelurusan dan keteguhan hati...