Skip to main content

Isteriku

Ketika di jalan bersama dengan sejumlah perasaan, kembali wajahnya terbayang seperti hantu. Hm, cantiknya calon istriku. Sayangnya, waktu tidak berpihak kepadaku untuk lebih lama menikmatinya. Sekilas, menyelinap dedaunan kehidupan satu tahun lalu. Ketika tarbiyah menyentuh dan menanamkan ke hati sebuah tekad untuk menyempurnakan dia sebagai isteriku hidupku.
Aku yakin bahwa Allah akan memberikan pertolongan. Bahwa rezeki akan datang meskipun kerja honorer yang kugeluti saat itu. Sungguh, kala itu kupikir hanya wanita liar biasa saja yang mau menerimaku, seorang laki-laki tanpa harapan dan masa depan. kerja sebagai honorer dengan gaji yang jauh dari cukup dan tanpa orang tua yang mapan. Meski mempunyai selembar modal ijazah sarjana dan alhamdulillah aku bersyukur dengan dukungan dari keluarga besar untuk menanggung biaya-biaya operasional, semoga kedepan akan lebih baik.
Kehidupan harus terus berjalan. Kutarik segepok udara untuk mengisi paru-paruku. Kurasakan syukur mendalam, satu tahun ini istriku yang cantik dan sholehah menemaniku beserta anak laki-lakiku. Walau kerja sebagai honorer, kapalku terus berlayar dan berusaha menghadapi gelombang lika-liku kehidupan. Semoga esok lebih baik, harapan kami. Ternyata, memang benar Allah akan menjamin rezeki seorang yang menikah. Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga.
Walaupun tetap semua janji itu muncul dengan sunatullah, kerja keras. Kerja keras itu terasa nikmat dengan doa dan dukungan seorang wanita yang rela, ikhlas menjadi istriku dan seorang anak yang mencoba memanggilku aayaaahh sambil tersenyum. Namun, aku tahu wajah cantik istriku mungkin akan memudar dengan segala kesibukannya sebagai Ibu Rumah Tangga, yang harus mempersiapkan makanan, mempersiapkan untuk anak kami Elka, belum lagi mengurusi tugas rumah tangga lainnya. Kelelahan seolah menggeser kecantikan dan kesegarannya.
Untunglah, saat aku pulang, ia bisa mengembalikan semua keceriaan itu dengan seulas senyum, yang menyelinap dibalik penat dan kelelahannya. Istriku cantik sekali, maafkan aku tak bisa menemanimu selalu. Namun, doa dan ridhaku selalu bersamamu. Ketika kalian punya anak maka doakanlah anak kalian, baca juga postingan tentang pentingnya mendoakan-anak, semoga kita bisa mengambil manfaatnya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merancang Pembelajaran Diferensiasi

 

JURNAL PEMBELAJARANKU - PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENDIDIKAN INKLUSIF ITU MUDAH BUKAN?)

 

Makna Spiritual Keris Lurus dan Keris Luk

Dari bentuknya, secara garis besarnya, ada 2 macam jenis keris, yaitu keris lurus dan keris ber-luk (lekuk). Bentuk bilah keris, bisa menunjukkan makna spiritual kerisnya. Jadi oleh empu pembuatnya, bentuk luk keris memang sengaja dibuat dengan tujuan simbolisasi spiritualitas. Berbagai jenis keris pada dasarnya merupakan senjata yang bersifat pusaka (bernilai pribadi secara psikologis bagi pemiliknya) dan menjadi senjata pamungkas dalam penggunaannya. Keris Lurus. Jenis keris lurus adalah pada awalnya jenis yang paling sederhana dalam bentuknya. Namun sesuai perkembangan jaman bentuk lurusnya tidak lagi sederhana, karena dihiasi dengan bermacam-macam motif pamor, dapur keris dan hiasan. Jenis keris lurus mengandung sisi spiritual dalam pembuatannya sebagai lambang kelurusan hati, kepercayaan diri dan mental yang kuat, keteguhan hati pada tujuan dan sarana pemujaan kepada Sang Pencipta. Sesuai sifat kerisnya itu, si pemilik keris diharapkan selalu menjaga kelurusan dan keteguhan hati...