Skip to main content

Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua

Di saat orang tua lanjut usia disitulah bukti dan bakti anak menjadi amal utama. Rosululloh pernah menolak beberapa orang yang ingin ikut jihad dalam kondisi fardhu kifayah lantaran orang-orang tersebut mempunyai orang tua yang sangat membutuhkan baktinya. Balaslah jasa kedua orang tua kita. Hanya kutulusan dan keikhlasan bakti kita baik semasa hidup maupun sepeninggal mereka yang barangkali bisa membayar jasa kita kepada kedua orang tua kita. Bersegeralah memenuhi kewajiban kita terhadap orang tua Sebelum Terlambat. Selagi masih diberi kesempatan bertemu dan mendapati kedua orang tua kita di dunia, maka bersegeralah untuk berbakti pada mereka. Alangkah bahagianya orang tua mendapati anak-anaknya berbakti dihari tuanya. Dan alangkah suksesnya anak yang mampu berbakti kepada kedua orang tuanya di masa lanjutnya. Apalah arti kesuksesan kita jika dibalik itu kita termasuk yang berpredikat anak yang durhaka. Untuk senantiasa mengingatkan kita akan kewajiban anak terhadap orang tua termasuk kita, untuk itu cobalah renungkan kembali firman Allah berikut ini : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Robbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. ” (QS.al-Isro’[17]: 23-24). Ketinggian jasa orang tua memang tak terbalas dengan uang atau materi dunia. Ada sebagian orang mengira0bahwa berbakti kepada orang tua cukup dengan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Memberikan uang setiap bulan, mencukupi kebutuhan sandang, kebutuhan pangan, papan dan lain sebagainya. Memang tak dipungkiri hal tersebut merupakan bentuk bakti anak kepada orang tua yang utama. Namun satu hal penting yang harus kita perhatikan dan tidak boleh kita lupakan yaitu masa depan akhirat orang tua kita. Bagaimanapun akhirat adalah tujuan utama kita karena tempat abadi kita dan keluarga kita termasuk kedua orang tua kita. Yah semoga anak zaman sekarang sadar dan memahami hal ini.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merancang Pembelajaran Diferensiasi

 

JURNAL PEMBELAJARANKU - PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENDIDIKAN INKLUSIF ITU MUDAH BUKAN?)

 

Makna Simbolisasi Keris dan Lambang Ricikannya

Keris yang bersatu dengan Warangkanya melambangkan ajaran Curigo manjing Warongko, Warongko manjing Curigo, Jumbuhing Kawulo Gusti. Ini adalah ajaran kejawen bahwa manusia harus selalu selaras dan bahkan bersatu dengan kehendak Tuhan. Berupaya selalu mengejawantahkan sifat-sifat Ilahi dalam kehidupannya. Memayu hayuning bawono. Perpaduan antara Pesi ( lingga ) dan Gonjo ( yoni) melambangkan bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berpasangan yang akan menghasilkan kelestarian dan kemakmuran. Bilah keris yang runcing ke atas melambangkan manusia harus manembah pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Adapun makna simbolisasi ricikan keris adalah sebagai berikut: Adha-adha / Sada : Garis tengah dari atas sogokan menuju ke ujung keris adalah peringatan agar manusia dalam bertindak harus selalu berhati-hati, lurus, harmonis dan seimbang. Lis atau Gusen : Merupakan penggambaran hawa nafsu. Bungkul : Lambang tekad yang sudah bulat.Tekad untuk menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik ata...