Thursday, 1 October 2015

Lingkaran Titik Jenuh

Ketika kehidupanmu seperti menggambar sebuah lingkaran, berarti kehidupan sehari-harimu adalah kejenuhan yang mutlak, membosankan, dan bikin males. Cobalah menggambar lingkaran, tanpa alat cetak ataupun alat bantu lain, kecuali bulpoin dan pensil. Apakah hasilnya benar-benar lingkaran sempurna, ataukah karena kamu yang menggambar maka dibilang sempurna.
Ketika kalian menggambar lingkaran tadi apakah kalian mempelajari atau menemukan sesuatu, aku yakin kalian hanya menggambar lingkaran saja. Namun sebenarnya ada makna ketika kalian menggambar lingkaran, apakah kalian menyadarinya. Makna ketika kalian menggambar lingkaran dimulai dari awal kalian menggoreskan pensil, pasti akan bertemu awal dan akhirnya. Sehingga terbentuklah lingkaran, entah itu lingkaran sempurna ataupun tidak.
Seperti dalam kehidupan kita, dari jam 6 ketemu jam 6 lagi dan begitu seterusnya. Dari pertama membuka mata (bangun dari tidur) sampai menutup mata (tidur), apakah kalian melakukan kegiatan yang sama setiap hari, dan itu berulang-ulang. Jika iya, maka kalian sedang menggambar lingkaran dan itu semua pasti akan bertemu titik jenuh.
Rubahlah aktifitas keseharianmu, buatlah berbeda setiap hari-harimu, lakukanlah kegiatan yang berbeda meski sebenarnya sama di hari-hari sebelumnya. Jika telah kalian lakukan maka rasakan perbedaannya, rasakan perubahannya. Dan kalian tidak lagi sedang membuat lingkaran, mungkin saja menggambar persegi, segitiga. Atau kalian akan menggambar sesuatu yang abstrak, karena kegiatan setiap hari kalian berbeda.
Itulah pemikiranku ketika jenuh dan selalu melihat jam yang berbentuk lingkaran, semoga bermanfaat. Kalian juga bacalah postingan tentang titik jenuh nabi yang terdahulu, karena nabi juga manusia, manusia yang diberi kelebihan oleh Allah SWT, semoga kita bisa menggambil manfaatnya.

Wednesday, 30 September 2015

Ciri-ciri Orang Baik Dan Orang Terbaik

Baik tidaknya seseorang bisa dilihat masa lalunya. Yupz, tentu saja apa dia mau berubah? atau tetap seperti itu. Dulu pasti inget masa-masa sekolah iyakan? ketika ujian berlangsung, kalian pasti curi-curi kelengahan guru yang sedang mengawasi kalian kan? Agar kalian bisa mencontek ria, iya kan? ngaku gak?!! Hehe. Dan itu pasti dalam kehidupan sehari-haripun seperti itu, dalam pekerjaan, sadar tidak sadar, mau tidak mau harus mengakui. Hhayo0..hayo0..
Nah dari Kalian menunggu kelengahan orangtua, kakak, majikan, boss atau siapapun, bahkan fans (jika punya) yang sedang mengawasi kalian, tujuannya agar kalian bisa melakukan apa yang kalian inginkan, sesuka kalian. Tapi beda jika orang baik, mereka itu penurut, patuh dan baik, meski diawasi ataupun tidak, mereka tidak memanfaatkannya dan mereka pasti tetap mengikuti peraturan dan perintah-perintah yang ada. Terus bagaimana jika itu semua dilakukan anak kita kelak, maka kita harus berubah dari sekarang "aku power ranges merah yah" berubah O,O hehe.. Karena kalian pasti ingat klo buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Yuks berubah (^,^)/ dan apakah kalian tau? tahu apa ya.
Tahu tidak kalau orang terbaik bukan berasal dari orang baik, melainkan dari orang yang tidak baik. Itu pun kalo mereka (orang tidak baik) melakukan perubahan-perubahan dalam hidupnya, kalo tidak maka meraka tetap menjadi orang tidak baik, kenapa begitu? Andry Ndrays akan jelaskan,hehe..
Karena mereka (orang tidak baik) pasti akan belajar dari kenakalannya, pengalamannya. Tapi tidak untuk orang baik, karena orang baik akan selalu patuh bin nurut, karena itu mereka orang baik pasti kehidupannya lempeung alias lurus-lurus saja, maklum orang baik. Jadi, yang baik tetaplah menjadi baik, yang belum baik berubahlah menjadi yang terbaik. Itu saja kurang-kurangnya dan lebihnya mohon maaf dan terimakasih, semoga bermanfaat.

Sejarah dan Konsep Awal Rumah Minimalis

Desain rumah dengan gaya minimalis sudah ada sejak lama, sehingga tak asing lagi gaya minimalis diterapkan untuk sebuah desain rumah. Kira-kira pada tahun 1920 silam, desain minimalis sudah mulai berkembang tetapi belum begitu terkenal seperti saat ini. Barulah pada tahun 1990 konsep yang mengusung kesederhanaan ini mulai banyak dikenal orang dan terus mengalami perkembangan yang begitu pesat sepuluh tahun kemudian atau pada tahun 2000. Banyak orang beranggapan bahwa desain rumah minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan bentuk rumah sederhana, namun tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan lapang. Padahal konsep sejati dari desain rumah minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu alasan utama dari munculnya desain rumah minimalis adalah sebagai salah satu bentuk protes terhadap beberapa aliran arsitektur yang dianggap boros, dalam menggunakan bahan untuk bangunan yang tidak ramah terhadap alam. Contohnya penggunaan kayu yang berlebihan untuk bahan bangunan atau pembuatan interior yang diambil dari alam, padahal manusia tidak bisa memproduksinya sendiri. Konsep atau model rumah minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan bahan bangunan dan aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu menghindari pemakaian ornamen atau hiasan rumah yang di anggap tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap penggunaan bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan tantangan bagi arsitek dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru. Sehingga kini banyak bermunculan ide-ide baru yang dimunculkan oleh para arsitektur untuk mendapatkan komposisi baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Ludwig Mies van der Rohe dan Le Corbusier adalah dua tokoh yang berperan penting dalam mempopulerkan desain rumah minimalis. Mereka berdua telah berhasil memberi warna dan pengaruh perubahan menuju konsep keserderhaan yang menjadi tujuan utama dari desain rumah minimalis. Di Indonesia sendiri, konsep desain rumah minimalis juga mengalami banyak perkembangan yang begitu pesat, terutama setelah masa jaya desain gaya mediteranian dan klasik mulai mengalami penurunan. Akan tetapi, karena belum pahamnya masyarakat kita terhadap makna dan tujuan dari konsep desain minimalis ini, maka kebanyakan dari mereka lebih suka meniru konsep minimalis yang diterapkan di Eropa dan Amerika. Masyarakat tidak menyadarai jika iklim tropis yang ada di Indonesia sangat berbeda jauh dengan iklim di negera-negara Barat. Maka akibat yang sering ditimbulkan adalah pemborasan, terutama dalam segi anggaran yang sebenarnya tidak perlu. Salah satu contohnya adalah sistem pencahayaan yang dibangun. Untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal, pemilik rumah minimalis mengurangi ukuran atau bahkan menghilangkan kanopi yang memang tidak digunakan oleh rumah-rumah minimalis Eropa. Padahal di daerah Indonesia sinar matahari yang memancar panasnya lebih tinggi di banding Negara-negara Eropa. Maka efeknya adalah perabot yang ada di dalam rumah menjadi cepat rusak dan warnanya juga cepat pudar karena paparan sinar matahari. Hal ini tentunya membuat biaya yang dikeluarkan untuk perawatan menjadi mahal. Itulah Sejarah dan Konsep Awal Rumah Minimalis, semoga bermanfaat.