Saturday, 3 October 2015

Uang dan Uang

Uang, uang, uang, hampir semua orang ingin memiliki setumpuk uang. Mungkin dari sebagian besar kita beranggapan bahwa “ Tak ada hal apapun yang lebih berharga dibanding uang” Uang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita dalam tingkat tertentu. Jumlah uang yang kita miliki bisa mempengaruhi hubungan persahabatan, rumah tangga, kesenangan, dan kesehatan. Uang memang bisa memberi banyak hal kepada kita, kadang kita sampai terlena, sehingga uang bisa mengendalikan hidup kita. Masalahnya terletak pada ketidaksediaan kita menerima kebenaran tentang uang.“Uang memang bisa memberikan banyak hal kepada kita, namun tidak bisa memberikan satu hal, yaitu memberi kesenangan sejati yang timbul dari penghargaan terhadap diri sendiri, prestasi dan kepuasan hati.” Banyak hal di dalam hidup ini yang tidak bisa diselesaikan dengan uang, betapapun kaya diri kita. Dalam banyak kasus, memiliki lebih banyak uang, justru mencegah kita memperoleh berbagai hal penting bagi kita. Banyak orang kaya tampaknya tidak lebih bahagia dibanding orang dengan penghasilan sedang-sedang saja atau malah orang yang tidak punya penghasilan. Orang kaya tidak lebih banyak tertawa, tidak lebih sering melompat kegirangan, dan juga tidak lagi terbawa oleh hidup. Beberapa fakta jika kita lihat orang kaya di sekitar kita, mereka secara ukuran rasional justru ternyata jauh tidak merasakan bahagia yang seharusnya menyertai kekayaan mereka. Tentunya, kekurangan uang untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar membuat kita tidak bahagia dan tidak puas terhadap posisi hidup kita. Meskipun demikian, tidak berarti memiliki banyak uang akan benar-benar membuat hidup kita bahagia. Namun, pada umumnya makin banyak uang yang masuk di dalam hidup kita tidak akan membawa hidup kita melewati keadaan netral. Setelah kita melewati keadaan netral, kebahagiaan akan bergantung pada hal-hal yang tidak bisa dibeli oleh uang. Uang bisa menjadi sarana untuk menikmati hidup secara utuh, kekayaan akan meningkatkan hidup bila kita memiliki sikap yang sehat terhadap uang. Semestinya, kita memandang kekayaan sebagai sarana menuju tujuan akhir, bukannya sebagai tolak ukur harga diri kita sebagai individu sebagai hal yang sangat penting.

Friday, 2 October 2015

Jagoanku

Anakku seorang laki-laki yang aku beri nama Muhammad Ehsan Elt Kamil, nama yang panjang tapi ringan tuk diucapkan. Tidak seperti nama ayahnya, yang sangat berat untuk diucapkannya. Bukan sembarang nama yang aku berikan pada anakku, namanya adalah rasa syukurku atas kebaikan orang-orang disekitarku, istriku keluarga, teman, sahabat dan para guruku.
Muhammad Ehsan Elt Kamil yang artinya Pria baik yang sempurna. Dengan nama Muhammad kami berharap kelak anak kami mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW, dengan nama Ehsan kami berharap anak kami memiliki akhlak yang baik, sifat, sikap yang baik dan menjadi contoh yang baik kelak buat adik-adiknya dan semoga menjadi contoh buat semua orang.
Elt Kamil adalah yang sempurna, semoga apa yang anak kami lakukan atau kerjakan akan mendapat hasil yang sempurna. Muhammad Kebaikan yang Sempurna, nama yang terinspirasi dari kebaikan-kebaikan seluruh keluarga, teman, sahabat dan guru. Kebaikan yang begitu sempurna, dengan tindakan mereka, kasih sayang mereka serta doa-doa mereka. Sehingga aku abadikan ke dalam nama anak pertamaku.
Elka adalah nama panggilan putra pertama kami, jagoanku. Kini sudah terlihat kejeniusan dan kecerdasannya, semua terkagum-kagum dibuatnya. Pertumbuhannya begitu pesat dan cepat, meski rambutnya sedikit lambat untuk tumbuh, hehe. Senyumnya yang manis, tatapannya yang tajam dan yang terpenting adalah kita dibuatnya selalu kangen dan gregetan.
Tapi akhir-akhir ini dia sering cemberut entah apa yang membuatnya seperti itu, mungkin karna kami sebagai orangtuanya sering tak mengajaknya pergi ke toko atau warung. Lucu dan aneh karena bayi yang baru berumur 3 bulan ini sudah bisa kesal, ngambek dengan memalingkan mukanya ketika kami baru datang dari toko atau warung. Dengan muka kesalnya, bibir cemberutnya membuat kami tertawa dan gregetan padanya, mirip banget dengan istriku yang cantik, itulah sekilas tentang jagoanku.

Isteriku

Ketika di jalan bersama dengan sejumlah perasaan, kembali wajahnya terbayang seperti hantu. Hm, cantiknya calon istriku. Sayangnya, waktu tidak berpihak kepadaku untuk lebih lama menikmatinya. Sekilas, menyelinap dedaunan kehidupan satu tahun lalu. Ketika tarbiyah menyentuh dan menanamkan ke hati sebuah tekad untuk menyempurnakan dia sebagai isteriku hidupku.
Aku yakin bahwa Allah akan memberikan pertolongan. Bahwa rezeki akan datang meskipun kerja honorer yang kugeluti saat itu. Sungguh, kala itu kupikir hanya wanita liar biasa saja yang mau menerimaku, seorang laki-laki tanpa harapan dan masa depan. kerja sebagai honorer dengan gaji yang jauh dari cukup dan tanpa orang tua yang mapan. Meski mempunyai selembar modal ijazah sarjana dan alhamdulillah aku bersyukur dengan dukungan dari keluarga besar untuk menanggung biaya-biaya operasional, semoga kedepan akan lebih baik.
Kehidupan harus terus berjalan. Kutarik segepok udara untuk mengisi paru-paruku. Kurasakan syukur mendalam, satu tahun ini istriku yang cantik dan sholehah menemaniku beserta anak laki-lakiku. Walau kerja sebagai honorer, kapalku terus berlayar dan berusaha menghadapi gelombang lika-liku kehidupan. Semoga esok lebih baik, harapan kami. Ternyata, memang benar Allah akan menjamin rezeki seorang yang menikah. Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga.
Walaupun tetap semua janji itu muncul dengan sunatullah, kerja keras. Kerja keras itu terasa nikmat dengan doa dan dukungan seorang wanita yang rela, ikhlas menjadi istriku dan seorang anak yang mencoba memanggilku aayaaahh sambil tersenyum. Namun, aku tahu wajah cantik istriku mungkin akan memudar dengan segala kesibukannya sebagai Ibu Rumah Tangga, yang harus mempersiapkan makanan, mempersiapkan untuk anak kami Elka, belum lagi mengurusi tugas rumah tangga lainnya. Kelelahan seolah menggeser kecantikan dan kesegarannya.
Untunglah, saat aku pulang, ia bisa mengembalikan semua keceriaan itu dengan seulas senyum, yang menyelinap dibalik penat dan kelelahannya. Istriku cantik sekali, maafkan aku tak bisa menemanimu selalu. Namun, doa dan ridhaku selalu bersamamu. Ketika kalian punya anak maka doakanlah anak kalian, baca juga postingan tentang pentingnya mendoakan-anak, semoga kita bisa mengambil manfaatnya.