Thursday, 17 August 2017

Cara Membuat Pot dari Kain Bekas

Pada kesempatan kali ini Andry Ndrays akan share bagaimana "Cara membuat pot dari kain bekas". Kebetulan rumahku banyak sampah kain bekas karena orang tuaku seorang penjahit, suatu saat saya dengar kain-kain itu bisa dimanfaatkan untuk pot tanaman dengan direndam semen terlebih dahulu.

Saya berfikir memang masuk akal juga jadi tidak mudah retak, karena ada kain bekas sebagai dasarnya. Percobaanpun dimulai dengan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan, mari kita siapkan dan perhatikan tahapan-tahapannya.

Alat dan bahan:
1. Ember pelastik
2. Pengaduk (kayu)
3. Kain Bekas
4. Semen
5. Pasir
6. Pot plastik sebagai cetakan
7. Air

Caranya :
1. Pilih kain yang akan dibuat pot yang agak lebar
2. Pesiapkan pot sebagai cetakan
3. Campurkan air dan semen di ember pelastik, aduk hingga rata
4. Masukan kain kedalam adukan semen
5. Tempelkan kain yang basah akan semen ke cetakan pot plastik
6. Sampai kira-kira 2 atau 3 lapis
7. Buat adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1:1 (jangan encer)
8. Ratakan adukan pada cetakan dengan ketebalan yang diinginkan
9. Keringkan pada panas matahari
10. Tunggu hingga semen benar-benar mengering dan cetakan akan memuai
11. Jika dirasa kering maka copot Pot dengan dibalik dan diketukan
12. Taraaaaa jadi dech. Finish

Itulah Cara membuat pot dari kain bekas versi Andry Ndrays, selamat mencoba semoga berhasil.
Nb : (kesulitan biasanya waktu pelepasan pot dari cetakan)

Teknik dan Tahapan Pembuatan Keramik

A. Teknik dalam Pembuatan Keramik

1. Teknik Pijit Tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. 


Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.
*.Pijit tanah dengan ibu jari
*.Tekan tanah kemudian diputar
*.Bentuk leher dengan ibu jari
*.Membuat tutup dengan cara yang sama
*.Mengukur tutup dengan badan

2. Teknik Pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.

3. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.
*.Buat pilinan di atas meja
*.Buat lempengan lingkaran sebagai alas
*.Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
*.Selesaikan bentuk dengan pilinan

 
3. Teknik Lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
*.Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
*.Potong kelebihan tanah menggunakanbutsir.
*.Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
*.Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
*.Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
*.Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati

4. Teknik Cetak Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
*.Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
*.Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
*.Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi. Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
*.Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
*.Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
*.Buang sisa tanah yang tidak perlu.
*.Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

B. Tahapan Pembuatan Keramik

1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

2. Pembentukan Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antar partikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2)  Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan dengan singkat tentang teknik dan tahapan pembuatan keramik, semoga bermanfaat, terimakasih sudah membaca dan mampir di blog yang sederhana ini.

Cara membuat topeng karakter dari kertas bekas

Kali ini Andry Ndrays akan membuat topeng dari bahan kertas bekas, mau tahu lebih lanjut. Yuk simak dengan sesama tahapan-tahapan atau cara membuat topeng sampai akhir yah. Tapi sebelumnya apa kalian tahu apa topeng itu? Andry Ndrays akan sedikit kasih tahu apa itu topeng.

Topeng merupakan cerminan karakter atau sifat manusia, sebagaimana karakter, sifat, watak manusia yang bermacam-macam. Kita pun dapat membuat topeng dengan berbagai karakter, ada topeng yang berkarakter lucu atau jenaka, garang dan pemberani, menyeramkan dan jahat, atau yang sabar dan ramah.

Adapun Teknik atau cara pembuatan topeng bermacam-macam. Topeng dari bahan kayu dibuat dengan cara dipahat dan diukir. Topeng dari bahan gips dibuat dengan dicetak, sedangkan topeng dari tanah liat dibuat dengan cara dibentuk. Topeng kertas dapat dibuat dengan cara cetak atau cukup membentuknya dengan cara menggunting dan menempel.

Pada kesempatan ini kita akan membuat topeng dari bahan kertas bekas, entah kertas koran ataupun kertas lainnya, yang penting kertas bekas alias yang sudah tidak terpakai. Adapun alat dan bahan yang harus disiapkan sebagai berikut :

1. Kertas bekas apa saja
2. Lem kanji atau lem kayu
3. Balon
4. Selotip
5. Gunting
6. Tisu kasar atau tisu toilet
7. Kuas dan Cat minyak

Langkah-langkah pembuatannya seperti berikut:

*.Buatlah adonan lem kanji. Caranya, masukkan 10 gram tepung kanji ke dalam 1 1/2 gelas air sambil diaduk rata. Kemudian panaskan di atas api kompor sampai mengental. Kemudian tiuplah balon sampai kira-kira seukuran kepalamu. Ikatlah ujungnya agar tidak mengempis.

*.Sobek-sobeklah kertas bekas (koran) dengan ukuran kurang lebih 3 cm x 6 cm. Rendamlah sobekan kertas koran pada adonan lem kanji. Kemudian tempelkan pada balon hingga menutup seluruh permukaannya. Setelah mengering, tempelkan lagi kertas koran. Biarkan mengering dan tempelkan lagi sampai 8 atau 9 lapisan. Ada cara lain untuk membuat cetakan topeng dari tanah liat, karena tanah liat mudah dibentuk sesuai dengan keinginan kita atau dari bubur kertas tapi itu lama, yang cepet pakai balon jadi lanjut bacanya...

*.Apabila tempelan kertas koran disentuh terasa kaku atau keras, berarti lem telah mengering. Letuskan balon dengan memasukkan mata jarum. Potong bagian tepi balon. Catlah permukaan topeng dengan warna putih. Gambarlah motif (raut muka) topeng kemudian buatlah lubang untuk mata.

*.Sobek-sobeklah kertas koran hingga menjadi serpihan kecil. rendam terlebih dahulu koran bekas di ember. Lebih lama direndam akan lebih baik karena akan membuat kertas lembek. Lumatkan dengan cara meremas-remasnya. Tiriskan bubur kertas dan kemudian campurkan dengan lem kanji/lem kayu yang sudah diseduh dengan air jadi encer. Gunakan adonan ini untuk membuat alis, hidung, dan bibir.

*.Tunggulah lem mengering, kemudian agar permukaan topeng rata basahi tisu dengan lem tadi tempelkan merata pada permukaan topeng, tunggu mengering setelah kering kemudian catlah dengan warna-warna yang kamu inginkan. Pasangkan dua karet gelang pada sisi kanan dan kiri agar topeng dapat digunakan.

Dalam membuat topeng, kamu juga harus memperhatikan aspek proporsi dan keseimbangan. Artinya bentuk dan ukuran bagian topeng yang kamu buat harus sesuai dengan bentuk dan ukuran objek yang kamu tiru. Misalnya bentuk dan ukuran kedua mata harus sama dan seimbang, ukuran hidung, mata, telinga, mulut harus seimbang dengan besarnya ukuran kepala.

Karakter topeng Topeng berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan tokoh-tokoh yang dikehendaki. Topeng yang dikenakan oleh pemain dapat mengekspresikan karakter-karakter tertentu seperti kasar, lembut, gagah, halus, jahat, baik dan lain sebagainya. Dengan demikian topeng merupakan pengucapan visual karakter tokoh-tokoh yang diperankan oleh pelaku. Secara garis besar, karakter topeng-topeng di wujudkan dalam bentuk hidung, mata, mulut dan juga warna topeng.

Selain itu warna juga dimaksudkan untuk menggambarkan tokoh-tokoh, warna merah menunjukkan tokoh berwatak angkara, jahat, berani. Merah jambu menggambarkan tokoh yang keras hati. Warna biru tua menggambarkan tokoh dengan kekuatan magis, warna biru telur menunjukkan tokoh baik hati, warna putih menunjukkan kesucian dan hitam menggambarkan tokoh yang bijak dan teguh.

Itulah cara membuat topeng dari kertas bekas, semoga bermanfaat dan semoga berhasil. Jangan lupa kirim fotonya di komentar hasil kalian membuat topeng yah. Salam Andry Ndrays keep smile.