Thursday, 10 October 2019

Menjadi Kepala Sekolah yang Ideal

Kepala sekolah yang ideal adalah kepala sekolah yang memahami administrasi pembelajaran dengan baik. Selain itu, beliau juga mampu menjadi sahabat terbaik buat para guru yang ada di sekolah tersebut. Dia mampu mengelola semua komponen yang ada di dalam sekolah, dan dapat berinteraksi dengan baik. Dia paham akan tugasnya sebagai seorang pendidik.
Selain itu, kepala sekolah yang ideal adalah kepala sekolah yang memiliki sifat kenabian seperti sidiq, tabligh, amanah, dan fatonah. Dia mampu berbuat jujur, tidak pernah berdusta, mampu berkomunikasi dengan baik, bertanggung jawab, dan cerdas. Dia memiliki tingkat kedewasaan yang tinggi dan pantang mengeluh. Dia merupakan simbol dari perjuangan seorang guru tangguh berhati cahaya.
Dia mampu melayani sesamanya dengan penuh kebaikan, dan tidak hanya melulu ingin dilayani. Sebab kepala sekolah itu harus melayani semua stake holder yang ada di sekolah mulai dari guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan masyarakat. Dia tahu bahwa hadiah dari melakukan kebaikan adalah kebaikan itu sendiri. Terjadilah sistem yang sinergis dari seorang kepala sekolah yang visioner.
Dalam dirinya juga mempunyai dua dimensi visi, yaitu: dimensi ibadah & dimensi sosial. Dia sanggup memberikan contoh tauladan yang baik dalam hubungannya kepada Sang maha Pencipta, dan rekan-rekan sejawatnya. Hablumminalloh (hubungan kepada Allah), dan hamblumminanas (hubungan kepada manusia)  terlihat jelas dalam kesehariannya yang menginspirasi.
Kepala sekolah ideal harus paham psikologi anak, kurikulum, manajemen, dan pengembangan mutu sumber daya manusia untuk membuat sekolahnya menjadi unggul di mata masyarakat. Dia baik hati, tidak sombong, ramah namun berwibawa, luwes tapi tegas. Juga ada transparansi masalah keuangan agar tidak terjadi korupsi. Pokoknya kepala sekolah tak boleh korupsi. Dia harus berani mengatakan, “Katakan tidak pada Korupsi”.
Kepala sekolah yang ideal akan mampu mendorong bawahannya untuk berkembang lebih baik. Dia harus mampu menciptakan pemimpin-pemimpin baru. Semua itu dilakukan dari hasil kerjasama atau supertim yang solid dari kepemimpinan seorang kepala sekolah. Dia tak menjadi dirinya superhiro atau supermen, tetapi dia mampu membawa dirinya membangun supertim. Jika kompetensi yang sudah ditetapkan aturan itu mampu dilaksanakan, itu sudah termasuk sebagiannya. Yang lain, tentu saja kemampuan membuat para guru menyenangi pekerjaan dan tanggung jawabnya. Ini yang tidak mudah.
Oleh karena itu, kepala sekolah ideal harus lebih disiplin dari guru yang lain. Dia mampu menjadi contoh buat yang lain dalam mengantarkan guru yang dipimpinnya berwawasan luas, dan mengayomi semua personal sekolah. Ibarat genteng, dia berani tertepa terik panas matahari, dan hujan badai demi mengayomi yang dibawahnya. Selalu konsekwen, dan memiliki komitmen yang tinggi untuk maju.
Jujur, berani, cerdas, bijaksana, wibawa dan tidak sekedar perintah sana-sini, merupakan indikator yang positif dari sosok guru ideal. Saya yakin semua setuju dengan yang dituliskan di atas, tetapi kepala sekolah masih harus bisa bermain peran menjadi SUPERMAN/WOMAN ala bintang bintang film Hollywood, karena saking banyaknya “standar’ tugas tambahannya. Padahal yang tidak standar juga banyak yang harus dilaluinya.
Dia mempunyai kemauan yang kuat untuk menjadi kepala sekolah berprestasi. Dia memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun sekolahnya. Dia juga mampu mandiri, bertanggung jawab, profesional, berjiwa besar, tidak otoriter dalam memimpin, bisa menjadi pembimbing dalam pergaulan teman sejawat, dan transparan dalam penggunaan dana sekolah. Hal yang terpenting adalah seorang kepala sekolah memiliki sifat yang ada pada diri nabi kita nabi Muhammad SAW, yaitu sidiq, tabliq, amanah dan fatonah. Kalau itu dimiliki setiap kepala sekolah, Insyaallah sekolah yang ia pimpin mendapat rahmat dan berkah dari Allah Swt, sang penguasa alam semesta.
 Terimakasih sudah membaca dan berkunjung di blog kami yang sederhana ini..

Wednesday, 9 October 2019

Peran Ibu dalam peningkatan mutu pendidikan

Ibu Engkau adalah wanita pilihan Ayang telah Allah sempunakan dengan menjadikan mu wanita yang mulia, wanita yang kuat, wanita yang penuh kasih dan sayang serta derajat mu lebih tinggi dibanding ayah.  Tidak hanya itu keistimewaan mu wahai ibu,,,,
Kesabaran mu, keikhlasan mu, kebaikkan mu  dalam membimbing, mengasuh,melatih, mendidik, dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang begitu tulus, tanpa mengenal waktu dan lelah untuk mengajarkan ku tentang kemandirian, mulai dari belajar merangkak sampai akhirnya bisa berjalan, mengajariku belajar berbicara dan mengajarkan berbagai hal sehingga menjadikan aku pribadi yang lebih mandiri. Kasih mu sepanjang massa seperti air yang tak pernah berhenti mengalir, seperti matahari yang tak pernah berhenti menyinari bumi.
            Didalam meningkatkan mutu pendidikan seorang ibu berperan dalam upaya memberikan motivasi dan dorongan untuk anak belajar lebih giat dan rajin, tentunya seorang ibu ingin melihat anaknya menjadi orang yang sukses dan berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain, agar semuanya dapat tercapai ibu mempercayai sebuah lembaga pendidikan untuk anaknya menuntut ilmu dan mengembangkan potensi – potensi yang dimilikinya. Peran ibu disini adalah mendidik, menilai , mengevaluasi dan mengarahkan dalam garis besar mengontrol semua hal-hal yang terjadi dalam perkembangan anak yang terjadi dirumah dan disekolah agar dapat meningkatkan prestasi belajar anak dan semuanya dapat mempengaruhi dari mutu pendidikan itu sendiri.Pentingnya peran ibu bagi anak terutama dalam hal pendidikan. Proses pendidikan yang diberikan oleh seorang ibu sudah dilakukan sejak masih bayi atau dalam kandungan seorang ibu memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, prestatif, edukatif dan produktif. Ibu bukan hanya guru kita di rumah tetapi menjadikan kita anak yang tahu berterimakasih atas apa yang sudah dilakukannya terhadap kita. Untuk itu kita sebagai anak  yang masih memiliki ibu, sayangilah dan hormatilah sebagaimana kamu menghormati guru mu sewaktu disekolah.

Wednesday, 25 September 2019

BAB HIMPUNAN MATEMATIKA KELAS VII

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas. Benda atau objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota himpunan. Dari defi nisi tersebut, dapat diketahui objek yang termasuk anggota himpunan atau bukan.

Contoh himpunan:
• Himpunan warna lampu lalu lintas, anggota himpunannya adalah merah, kuning, dan hijau.
• Himpunan bilangan prima kurang dari 10, anggota himpunannya adalah 2, 3, 5, dan 7.

Contoh bukan himpunan:
• Kumpulan baju-baju bagus.
• Kumpulan makanan enak.

Notasi himpunan dilambangkan menggunakan huruf kapital (A, B, …). Benda atau objek yang termasuk dalam himpunan tersebut ditulis di antara tanda kurung kurawal {...}. Anggota suatu himpunan dinotasikan dengan ∈, sedangkan yang bukan anggota himpunan dinotasikan dengan ∉.

Banyak anggota suatu himpunan dinyatakan dengan n.
Contoh:
A adalah himpunan bilangan positif kurang dari 5.
Anggota himpunan bilangan positif kurang dari 5 adalah 1, 2, 3, dan 4.
Jadi, A = {1, 2, 3, 4} dan n(A) = 4.

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Notasi himpunan kosong adalah { } atau ΓΈ.
Contoh:
N adalah himpunan bilangan negatif yang lebih besar dari nol. N dalam notasi himpunan adalah
N = { } karena semua bilangan negatif kurang dari nol.

Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek himpunan yang dibicarakan. Notasi himpunan semesta adalah S.

Contoh:
Misalkan, himpunan P = {2, 3, 5, 7}. Himpunan semesta yang mungkin dari P adalah
S = {bilangan cacah} atau S = {bilangan prima}.