Friday, 11 October 2019

DIRI SENDIRI (I am) DAN DIRI SOSIAL (me)

Diri dan Aku adalah suatu kemampuan untuk merefleksikan diri sebagai makhluk individu.
Perbedaan Diri dan Aku
Diri diibaratkan sebagai (Me)
Aku diibaratkan sebagai  (i).

(i) Memiliki sifat yang individualis (subyektif) sedangkan
(Me)  memiliki sifat yang lebih stabil (objektif) sebagai objek yang memberikan ruang untuk pengaruh norma sosial

Konsep Diri dan Aki
Pandangan individu terhadap karakteristik yang dimilikinya baik sikap, kemampuan.
Konsep Diri terbagi menjadi dua yaitu:
1.      Konsep Diri Positif, ciri-cirinya antara lain: terlihat penuh optimis (penuh percaya diri)
2.      Konsep Diri Negatif, bagian dari konsep diri dalam pembentukan diri yaitu melalui proses belajar sejak usia dini sampai dewasa, melalui lingkungan, pengalaman atau pola asuh orang tua.

Faktor yang mempengaruhi Konsep diri
a)      Pola asuh Orang Tua
b)      Kegagalan
c)      Depresi
d)     Kritik Internal/ Diri sendiri

Cara Merubah Konsep Diri
a)      Bersikap objektif dalam mengenali diri sendiri
b)      Jangan mengabaikan hal yang kecil
c)      Menghargai diri sendiri
d)     Jangna memusuhi diri sendiri
e)      Berfikir positif dan rasional

Strategi Prestasi Diri
Sebuah cara yang terencana ketika kita akan mempresentasikan/ menampilkan diri dihadapan orang lain

Ada beberapa strategi antara lain:
1.      Mengambil muka (carmuk)
2.      Menjadi pendengar yang baik
3.      Memuju orang lain
4.      Memberikan keuntungan kepada orang lain

Thursday, 10 October 2019

Menjadi Kepala Sekolah yang Ideal

Kepala sekolah yang ideal adalah kepala sekolah yang memahami administrasi pembelajaran dengan baik. Selain itu, beliau juga mampu menjadi sahabat terbaik buat para guru yang ada di sekolah tersebut. Dia mampu mengelola semua komponen yang ada di dalam sekolah, dan dapat berinteraksi dengan baik. Dia paham akan tugasnya sebagai seorang pendidik.
Selain itu, kepala sekolah yang ideal adalah kepala sekolah yang memiliki sifat kenabian seperti sidiq, tabligh, amanah, dan fatonah. Dia mampu berbuat jujur, tidak pernah berdusta, mampu berkomunikasi dengan baik, bertanggung jawab, dan cerdas. Dia memiliki tingkat kedewasaan yang tinggi dan pantang mengeluh. Dia merupakan simbol dari perjuangan seorang guru tangguh berhati cahaya.
Dia mampu melayani sesamanya dengan penuh kebaikan, dan tidak hanya melulu ingin dilayani. Sebab kepala sekolah itu harus melayani semua stake holder yang ada di sekolah mulai dari guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan masyarakat. Dia tahu bahwa hadiah dari melakukan kebaikan adalah kebaikan itu sendiri. Terjadilah sistem yang sinergis dari seorang kepala sekolah yang visioner.
Dalam dirinya juga mempunyai dua dimensi visi, yaitu: dimensi ibadah & dimensi sosial. Dia sanggup memberikan contoh tauladan yang baik dalam hubungannya kepada Sang maha Pencipta, dan rekan-rekan sejawatnya. Hablumminalloh (hubungan kepada Allah), dan hamblumminanas (hubungan kepada manusia)  terlihat jelas dalam kesehariannya yang menginspirasi.
Kepala sekolah ideal harus paham psikologi anak, kurikulum, manajemen, dan pengembangan mutu sumber daya manusia untuk membuat sekolahnya menjadi unggul di mata masyarakat. Dia baik hati, tidak sombong, ramah namun berwibawa, luwes tapi tegas. Juga ada transparansi masalah keuangan agar tidak terjadi korupsi. Pokoknya kepala sekolah tak boleh korupsi. Dia harus berani mengatakan, “Katakan tidak pada Korupsi”.
Kepala sekolah yang ideal akan mampu mendorong bawahannya untuk berkembang lebih baik. Dia harus mampu menciptakan pemimpin-pemimpin baru. Semua itu dilakukan dari hasil kerjasama atau supertim yang solid dari kepemimpinan seorang kepala sekolah. Dia tak menjadi dirinya superhiro atau supermen, tetapi dia mampu membawa dirinya membangun supertim. Jika kompetensi yang sudah ditetapkan aturan itu mampu dilaksanakan, itu sudah termasuk sebagiannya. Yang lain, tentu saja kemampuan membuat para guru menyenangi pekerjaan dan tanggung jawabnya. Ini yang tidak mudah.
Oleh karena itu, kepala sekolah ideal harus lebih disiplin dari guru yang lain. Dia mampu menjadi contoh buat yang lain dalam mengantarkan guru yang dipimpinnya berwawasan luas, dan mengayomi semua personal sekolah. Ibarat genteng, dia berani tertepa terik panas matahari, dan hujan badai demi mengayomi yang dibawahnya. Selalu konsekwen, dan memiliki komitmen yang tinggi untuk maju.
Jujur, berani, cerdas, bijaksana, wibawa dan tidak sekedar perintah sana-sini, merupakan indikator yang positif dari sosok guru ideal. Saya yakin semua setuju dengan yang dituliskan di atas, tetapi kepala sekolah masih harus bisa bermain peran menjadi SUPERMAN/WOMAN ala bintang bintang film Hollywood, karena saking banyaknya “standar’ tugas tambahannya. Padahal yang tidak standar juga banyak yang harus dilaluinya.
Dia mempunyai kemauan yang kuat untuk menjadi kepala sekolah berprestasi. Dia memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun sekolahnya. Dia juga mampu mandiri, bertanggung jawab, profesional, berjiwa besar, tidak otoriter dalam memimpin, bisa menjadi pembimbing dalam pergaulan teman sejawat, dan transparan dalam penggunaan dana sekolah. Hal yang terpenting adalah seorang kepala sekolah memiliki sifat yang ada pada diri nabi kita nabi Muhammad SAW, yaitu sidiq, tabliq, amanah dan fatonah. Kalau itu dimiliki setiap kepala sekolah, Insyaallah sekolah yang ia pimpin mendapat rahmat dan berkah dari Allah Swt, sang penguasa alam semesta.
 Terimakasih sudah membaca dan berkunjung di blog kami yang sederhana ini..

Wednesday, 9 October 2019

Peran Ibu dalam peningkatan mutu pendidikan

Ibu Engkau adalah wanita pilihan Ayang telah Allah sempunakan dengan menjadikan mu wanita yang mulia, wanita yang kuat, wanita yang penuh kasih dan sayang serta derajat mu lebih tinggi dibanding ayah.  Tidak hanya itu keistimewaan mu wahai ibu,,,,
Kesabaran mu, keikhlasan mu, kebaikkan mu  dalam membimbing, mengasuh,melatih, mendidik, dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang begitu tulus, tanpa mengenal waktu dan lelah untuk mengajarkan ku tentang kemandirian, mulai dari belajar merangkak sampai akhirnya bisa berjalan, mengajariku belajar berbicara dan mengajarkan berbagai hal sehingga menjadikan aku pribadi yang lebih mandiri. Kasih mu sepanjang massa seperti air yang tak pernah berhenti mengalir, seperti matahari yang tak pernah berhenti menyinari bumi.
            Didalam meningkatkan mutu pendidikan seorang ibu berperan dalam upaya memberikan motivasi dan dorongan untuk anak belajar lebih giat dan rajin, tentunya seorang ibu ingin melihat anaknya menjadi orang yang sukses dan berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain, agar semuanya dapat tercapai ibu mempercayai sebuah lembaga pendidikan untuk anaknya menuntut ilmu dan mengembangkan potensi – potensi yang dimilikinya. Peran ibu disini adalah mendidik, menilai , mengevaluasi dan mengarahkan dalam garis besar mengontrol semua hal-hal yang terjadi dalam perkembangan anak yang terjadi dirumah dan disekolah agar dapat meningkatkan prestasi belajar anak dan semuanya dapat mempengaruhi dari mutu pendidikan itu sendiri.Pentingnya peran ibu bagi anak terutama dalam hal pendidikan. Proses pendidikan yang diberikan oleh seorang ibu sudah dilakukan sejak masih bayi atau dalam kandungan seorang ibu memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, prestatif, edukatif dan produktif. Ibu bukan hanya guru kita di rumah tetapi menjadikan kita anak yang tahu berterimakasih atas apa yang sudah dilakukannya terhadap kita. Untuk itu kita sebagai anak  yang masih memiliki ibu, sayangilah dan hormatilah sebagaimana kamu menghormati guru mu sewaktu disekolah.