Skip to main content

PENGENALAN TATAKRAMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH


Kami akan berbagi tentang PENGENALAN TATA KRAMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH, tapi apakah kalian tahu apa itu Tata Krama?  Tata Krama itu Sopan Santun, di sini tata krama dibagi menjadi 3 yaitu: tata krama bergaul (dengan guru dan teman), Tata Krama Berpakaian dan Berhias, dan Tata Krama Belajar. baik akan dijelaskan satu-persatu di bawah ini :

Tata Krama Bergaul
a.    Bergaul dengan Guru
Guru adalah orang dewasa, baik dewasa umur maupun pikiran. Oleh karena itu, para siswa bila bergaul dengan para guru/staf  tata usaha, hendaknya selalu mengingat aturan bergaul dengan orang dewasa, antara lain:
1)    Berbicara sopan di hadapan guru, antara lain suara tidak melebihi dari suara guru
2)    Mengucapkan salam bila bertemu dengan guru
3)    Tidak memotong pembicaraan guru dan bila terpaksa maka harus minta maaf terlebih dahulu
4)    Tidak memanggil atau meminta sesuatu pada guru dari arah belakang atau jarak yang jauh, melainkan  mendekati guru dari depan atau samping
5)    Tidak lewat atau lari di depan guru yang sedang duduk, kecuali terpaksa dengan minta ijin dulu
6)    Tidak boleh menyapa guru dengan sapaan yang tidak sopan seperti mengucapkan “Hallo Pak/Hallo Bu !” atau mengucapkan “Hallo Bos” dan sebagainya..
7)    Bila dipanggil oleh guru maka harus segera menyahut dan mendatangi guru serta segera melaksanakan perintahnya
8)    Tidak boleh memasuki ruang guru atau berkerumun di depan meja guru kecuali di panggil atau ada urusan penting
9)    Tidak boleh mengambil di ruang guru tanpa ijin guru
10) Tidak boleh merendahkan dan mengucapkan kata-kata kotor dihadapan guru
11) Tidak boleh membantah atau menentang guru secara emosional
12) Tidak boleh meludah, buang gas di depan guru
13) Tidak menjelek-jelekan guru di hadapan orangtua, masyarakat atau lainnya
14) Bersalaman dengan guru bila sesama jenis kelamin, dan tidak bila berbeda jenis kelamin karena dilarang agama

b.    Bergaul dengan Sesama Siswa
1)    Menghormati kakak kelas dan  menyayangi adik kelas
2)    Saling menjaga perasaan dengan  tidak mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan teman, baik secara lisan maupun  tulisan
3)    Saling menolong dan membantu kesulitan sesama teman
4)    Tenang atau tidak ribut di samping teman yang sedang belajar
5)    Senantiasa bersalaman bila bertemu dengan teman
6)    Tidak boleh mengambil sesuatu milik teman kecuali atas ijin teman
7)    Tidak boleh mengganggu atau menyakiti sesama teman
8)    Tidak boleh bermusuhan atau putus hubungan dengan sesama teman
9)    Tidak berburuk sangka terhadap teman
10) Mengingatkan teman yang berprilaku tidak sopan terhadap guru atau melanggar tata tertib sekolah
11) Tidak menyebarkan rahasia atau aib teman kepada orang lain

2.    Tata Krama Berpakaian dan Berhias
a.    Berpakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan sekolah yang berlaku
b.    Menjaga aurat terhadap guru atau sesama siswa
c.    Siswa tidak boleh memakai perhiasan emas bagi perempuan, dan bagi laki-laki tidak boleh memakai gelang, cincin dan anting
d.    Siswa tidak boleh bersolek, berdandan atau memakai parfum yang berlebihan
e.    Siswa tidak boleh memakai tato (tato permanen/ tato-tatoan)
f.     Siswa tidak boleh menulisi, mencoreti atau mewarnai pakaiannya, meja, kursi dan bangunan sekolah
g.    Siswa tidak boleh memakai baju olahraga selain jam belajarnya

3.    Tata Krama Belajar
a.    Membenahi kelas sebelum guru masuk, antara lain menyapu, merapikan tempat duduk, menyiapkan perlengkapan menulis dan lap papan tulis
b.    Hadir di kelas pada waktunya, bila terlambat maka ucapkan salam lalu menyampaikan alasan keterlambatan kepada guru
c.    Tidak ribut atau berisik dan membuat gaduh saat jam belajar
d.    Meminta ijin kalau hendak keluar pada saat jam pelajaran berlangsung pada guru yang mengajar
e.    Tidak menentang pendapat guru secara emosional
f.     Diam memperhatikaan saat guru berbicara
g.    Pada permulaan pelajaran pertama dan sesudah pelajaran berakhir para peserta didik berdo’a
h.    Selama jam sekolah, siswa wajib berda di sekolah dan tidak boleh meninggalkan sekolah, kecuali dengan guru piket
i.      Pada waktu guru terlambat masuk kelas, maka ketua atau wakil kelas wajib menghubungi guru yang bersangkutan untuk megingatkannya
j.      Bagi siswa yang tidak masuk sekolah, harus ada surat ijin atau pemberitahuan secara tertulis dari orang tua atau wali
k.    Tidak memilih-milih atau membeda-bedakan guru dalam menghormati, mentaati, dan mengikuti pelajarannya

Akibat Melanggar Tata Krama

Siswa yang tidak mentaati tata krama  kadang dianggap kurang ajar atau tidak sopan, maka sanksi yang akan diberikan antara lain:
  • Peringatan  secara lisan (teguran)
  • Peringatan secara tertulis atau membuat perjanjian dengan tembusankepada orang tua / wali peserta didik 
  • Panggilan orang tua 
  •  Tidak boleh mengikuti pelajaran sementara waktu (skorsing) 
  •  Dikembalikan kepada orangtua atau wali (dikeluarkan dari sekolah)

Janji Siswa
Demi cita-citaku, saya bersungguh-sungguh berjanji :
  • Akan mematuhi tata tertib dan tata krama siswa yang berlaku di Sekolah yang saya cintai ini 
  • Rela menerima sanksi apabila saya dengan sengaja melakukan perbuatan yang melanggar tata tertib dan tata krama siswa 
  • Siap menjaga nama baik Sekolah yang berbasis pesantren dan unggul dalam budi pekerti

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merancang Pembelajaran Diferensiasi

 

JURNAL PEMBELAJARANKU - PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENDIDIKAN INKLUSIF ITU MUDAH BUKAN?)

 

Makna Spiritual Keris Lurus dan Keris Luk

Dari bentuknya, secara garis besarnya, ada 2 macam jenis keris, yaitu keris lurus dan keris ber-luk (lekuk). Bentuk bilah keris, bisa menunjukkan makna spiritual kerisnya. Jadi oleh empu pembuatnya, bentuk luk keris memang sengaja dibuat dengan tujuan simbolisasi spiritualitas. Berbagai jenis keris pada dasarnya merupakan senjata yang bersifat pusaka (bernilai pribadi secara psikologis bagi pemiliknya) dan menjadi senjata pamungkas dalam penggunaannya. Keris Lurus. Jenis keris lurus adalah pada awalnya jenis yang paling sederhana dalam bentuknya. Namun sesuai perkembangan jaman bentuk lurusnya tidak lagi sederhana, karena dihiasi dengan bermacam-macam motif pamor, dapur keris dan hiasan. Jenis keris lurus mengandung sisi spiritual dalam pembuatannya sebagai lambang kelurusan hati, kepercayaan diri dan mental yang kuat, keteguhan hati pada tujuan dan sarana pemujaan kepada Sang Pencipta. Sesuai sifat kerisnya itu, si pemilik keris diharapkan selalu menjaga kelurusan dan keteguhan hati...