Friday, 3 May 2019

Fungsi Dan Peranan Keris Dalam Masyarakat Jawa~

Beberapa Fungsi Dan Peranan Keris Dalam Masyarakat Jawa

1. Spriritual-Religius, keris pada mulanya merupakan sebuah sarana sesaji.Keris merupakan perlambang dan memiliki muatan-muatan religius yang dapat di lihat dari bentuk dapur (tiap-tiap rincikan) dan pamornya.Keris di anggap sebagai pertemuan antara sang guru bakal (pasir bsi dari bumi) dan guru dadi (batu meteor yang jatuh dari langit) sehingga merupakan satu konp yang mendasar dari bersatunya hamba dan Tuhannya (curigo manjing warongko jumbuhing kawula lan gusti) sebagai sarana sesaji hingga saat ini masih dapat di lihat pada upacara-upacarakeagamaan di Jawa dan Bali.

2. Psikologis, keris memiliki kekuatan motivasi dan dampak psikologis yang mempengaruhi perilaku.Keris merupakan sebuah aturan/norma/angger-angger yang tervisual, sehingga keris mampu mempengaruhi prilaku pemiliknya.Seseorang menjadi pemberani karena memiliki Keris Pasopati misalnya dalam Babad Tanah Jawi di ceritakan keberanian arya penangsang dengan keris Setan Kober nya.

3. Politik, memiliki peranan dalam percaturan politik kerajaan-kerajaan di Nusantara.Sumber-sumber sejarah banyak menceritakan peranan keris dalam politis kerajaan di tanah jawa,misalnya PakuBuwono 2 sesudah perjanjian Giyanti th 1756 memberikan keris Kyai Kopek padaMangkubumi untuk mengakui kedaulatan Kasultanan Yogyakarta, salah satu syarat Mangkunegoro menjadi raja di mangkunagaran tidak memperbolehkan membuat senjata atau memiliki empu keris.

4. Status Sosial, keris mewakili kedudukan dan status personal dalam masyarakat.Keris merupakan salah satu sarana menentukan strata sosial dalam masyaraka hal ini dapat dilihat dari pemakaian/kepemilikan keris tertentu misalnya dapur Kebo Lajer untuk petani, dapur Pasopati untuk prajurit, dapur Sangkelat untuk bangsawan/raja…

5. Media Komunikasi, keris mampu membawa muatan pesan yang dapat ditangkap isinya dalamsistem budaya masyarakat jawa.Mengenakan keris dengan gaya tertentu dapat dilihat niatnya, misalnya mengenakan keris dengan di ‘semungkep’ bererti untuk melayat, mengenakan dengan cara ‘nyote’ bererti akan berperang.

6. Magic / Mistik, kekuatan mistik masih diyakini oleh sebagian masyarakat.Keris di nusantara terutama di Jawa di yakini memiliki kekuatan mistik, sumber-sumber sejarah menuliskan kehebatan keris Kyai Ginje, kehebatan keris Kyai Sangkelat, dll.

7. Estetik & Artistik, keris menjadi medium ekspresikesenianKeris di ciptakan atas dasar kaedah-kaedah keindahan di mana sang empu berekspresi melalui dapur dan pamornya.

8. Komoditi ekonomi, keris diproduksi dan diperjualbelikan dari dulu hingga sekarang.

9. Pelengkap Busana, keris bagian acessories busana tradisi.

Saturday, 24 February 2018

Pemaharan pada Keris

Ada yang harus diperhatikan ketika kita ingin membeli (pemaharan) sebuah keris / tosan aji, pemilihan keris / tosan aji dengan berpijak pada 14 kriteria, yaitu;
1. Tuh : Keutuhan
2. Si: Kualitas besi
3. Rap: Garap
4. Mor: Pamor
5. Puh: Sepuh (Merujuk pada faktor usia)
6. Jo: Kualitas baja
7. Ngun: Wangun (keindahan akan estetika)
8. Dha: Dhapur (tipologi bentuknya)
9. Ta: tantingan
10. Ting: denting suara
11. Ka: Kelangkaan
12. Rah: Sejarah tosan aji tersebut
13. Mpu: Empu pembuat
14. Ngguh: Tangguh jaman dan Mungguh, harmoni, keselarasan akhir.

andryndrays.blogspot.com

Selain itu ada spek lain yang menjadikan nilai tambah sebuah keris yakni:
1. Warangka, semisal warangka Timoho yang berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
2. Pendok , yang harganya bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan.
3. Mendak, yang harganya bervariasi.
4. Pegangan keris (handle) yang bisa terbuat dari gading bisa berharga mahal.

Menjaga Stabilitas Nilai Ekonomi dalam Tosan Aji
Cara menjaga stabilitas Nilai Ekonomi Tosan Aji agar tidak menjadi “Trend Musiman” adalah dengan melakukan “SINERGI” bersama-sama antara Empu/Pengrajin, Pedagang, Pembeli dan Paguyuban Tosan Aji. Ada 4 Pola Skema Sinergi Bersama :
 
  • Pola Dari titik terkecil lingkaran pertama yakni Empu / Perajin adalah titik awal keberadaan   Keris.
Dari tangan-tangan hebat para Empu ini lahirlah Mahakarya yang luar biasa.
  • Pola lingkaran kedua yakni adalah para Pedagang / Penjual.
Dari para pedagang inilah Keris tersebut dipasarkan menjadi sebuah komoditi. Sehingga terjalin hubungan simbiosis mutualisme antara Pedagang dan Empu.
  • Pola lingkaran ketiga adalah para Pembeli / kolektor.
Dari tangan para pedagang akhirnya Keris dibeli oleh para Pembeli / Kolektor pecinta Keris.
  • Pola lingkaran yang keempat adalah Paguyuban.
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersamadimana anggota-anggotanya diikat dalam hubungan batin bersifat alamiah dan bersifat kekal.

Dasar hubungan adalah rasa cinta dan persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana dapat diumpamakan peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Para anggota paguyuban dipersatukan dan disemangati dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya sehingga mereka terlibat secara psikis dalam suka duka hidup bersama. Dengan kata lain bahwa mereka sehati dan sejiwa.

Demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan Paguyuban Keris dan Tosan Aji dalam Bisnis Tosan Aji memainkan peranan penting sebagai bentuk penyatuan antara Empu, Pedagang, dan Pembeli yang disatukan ikatan PERSAUDARAAN. Dengan adanya sinergi keempat elemen Tosan Aji tersebut maka diharapkan dapat semakin menggugah rasa bangga terhadap Keris dan Tosan Aji Nusantara lainnya. Salam Rahayu !!!

Badut Boboiboy Indonesia

Nama Badut adalah singkatan dari Badan Gendut, yang diberi nama oleh tokoh legendaris tanah air Indonesia Bapak Mupri, dia lah pendiri badut pertama di Indonesia.

https://www.youtube.com/watch?v=f2gI4SUaED8


Clown adalah arti kata Badut, seorang penghibur yang memoles wajahnya dengan bedak tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memperagakan mimik-mimik lucu. Profesi badut sebenarnya cukup tua. Konon, sejak zaman Yunani kuno dan Romawi kuno.

Mereka tak hanya membuat tertawa orang-orang kaya yang stres lewat pertunjukan. Tapi juga menghibur dan mencari nafkah di jalan-jalan atau yang dikenal dengan istilah ngamen. Dengan kemampuan berpantomim dengan gerakan-gerakan slapstik yang konyol, boleh jadi merekalah salah satu penjaja hiburan jalanan tertua di dunia.

Belakangan, istilah badut sendiri melebar ke mana-mana. Hampir semua pelawak dan pemancing tawa, kini juga kerap dijuluki sebagai badut. Bahkan orang serius yang sedang bertingkah laku konyol sering dikatakan badut. Sebagai istilah, badut mengalami perluasan makna.

Menurut sejarahnya, Badut mengacu pada seseorang dengan dandanan lucu (kadang-kadang meniru karakter komik), make-up tebal dan kostum berwarna unik, mempunyai kemampuan memperagakan mimik lucu dan gerakan-gerakan konyol, tanpa sedikit pun melepas kata-kata. Inilah yang membedakannya dengan pelawak konvensional.

Badut adalah sebuah profesi jasa menghibur orang lain dengan berbagai karakter dan tingkah laku yang lucu, beragam mimik akan diperankan oleh si badut baik mimik sedih, konyol, senang, tertawa, menangis bahkan mengejek. Orang yang bisa bertingkah laku seperti ini dinamakan badut.

Berbeda dengan kostum badut ia merupakan manifestasi dan pengembangan dari profesi badut. Segala sesuatu baik perilaku ataupun karakter dari sebuah pakaian, baju atau kostum lengkap didesign menyerupai badut (dengan perut buncit) maka dinamakan kostum badut.

Pada zaman now inilah kostum Badut yang populer dikalangan masyarakat indonesia, ketika acara ulang tahun, perayaan, sunatan, pembukaan toko, peluncuran merk terkenal pasti menggunakan jasa orang ini yaitu kostum badut, bukan hanya daya tarik untuk para pengunjung tapi juga para calon konsumen.

kostum badut juga bermacam-macam bentuknya, ada kostum Dora, Doraemon, Boboiboy, Mampang dan banyak lagi yang tak mungkin disebutkan satu persatu disini. nah itulah badut dan kostum badut di indonesia yang kaya akan orang-orang kreatifnya. salam Indonesia.