Ada yang harus diperhatikan ketika kita ingin membeli (pemaharan) sebuah keris / tosan aji, pemilihan keris / tosan aji dengan berpijak pada 14 kriteria, yaitu;
1. Tuh : Keutuhan
2. Si: Kualitas besi
3. Rap: Garap
4. Mor: Pamor
5. Puh: Sepuh (Merujuk pada faktor usia)
6. Jo: Kualitas baja
7. Ngun: Wangun (keindahan akan estetika)
8. Dha: Dhapur (tipologi bentuknya)
9. Ta: tantingan
10. Ting: denting suara
11. Ka: Kelangkaan
12. Rah: Sejarah tosan aji tersebut
13. Mpu: Empu pembuat
14. Ngguh: Tangguh jaman dan Mungguh, harmoni, keselarasan akhir.
1. Tuh : Keutuhan
2. Si: Kualitas besi
3. Rap: Garap
4. Mor: Pamor
5. Puh: Sepuh (Merujuk pada faktor usia)
6. Jo: Kualitas baja
7. Ngun: Wangun (keindahan akan estetika)
8. Dha: Dhapur (tipologi bentuknya)
9. Ta: tantingan
10. Ting: denting suara
11. Ka: Kelangkaan
12. Rah: Sejarah tosan aji tersebut
13. Mpu: Empu pembuat
14. Ngguh: Tangguh jaman dan Mungguh, harmoni, keselarasan akhir.
Selain itu ada spek lain yang menjadikan nilai tambah sebuah keris yakni:
1. Warangka, semisal warangka Timoho yang berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
2. Pendok , yang harganya bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan.
3. Mendak, yang harganya bervariasi.
4. Pegangan keris (handle) yang bisa terbuat dari gading bisa berharga mahal.
1. Warangka, semisal warangka Timoho yang berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
2. Pendok , yang harganya bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan.
3. Mendak, yang harganya bervariasi.
4. Pegangan keris (handle) yang bisa terbuat dari gading bisa berharga mahal.
Menjaga Stabilitas Nilai Ekonomi dalam Tosan Aji
Cara menjaga stabilitas Nilai Ekonomi Tosan Aji agar tidak menjadi “Trend Musiman” adalah dengan melakukan “SINERGI” bersama-sama antara Empu/Pengrajin, Pedagang, Pembeli dan Paguyuban Tosan Aji. Ada 4 Pola Skema Sinergi Bersama :
- Pola Dari titik terkecil lingkaran pertama yakni Empu / Perajin adalah titik awal keberadaan Keris.
Dari tangan-tangan hebat para Empu ini lahirlah Mahakarya yang luar biasa.
- Pola lingkaran kedua yakni adalah para Pedagang / Penjual.
Dari para pedagang inilah Keris tersebut dipasarkan menjadi sebuah komoditi. Sehingga terjalin hubungan simbiosis mutualisme antara Pedagang dan Empu.
- Pola lingkaran ketiga adalah para Pembeli / kolektor.
Dari tangan para pedagang akhirnya Keris dibeli oleh para Pembeli / Kolektor pecinta Keris.
- Pola lingkaran yang keempat adalah Paguyuban.
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersamadimana anggota-anggotanya diikat dalam hubungan batin bersifat alamiah dan bersifat kekal.
Dasar hubungan adalah rasa cinta dan persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana dapat diumpamakan peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Para anggota paguyuban dipersatukan dan disemangati dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya sehingga mereka terlibat secara psikis dalam suka duka hidup bersama. Dengan kata lain bahwa mereka sehati dan sejiwa.
Demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan Paguyuban Keris dan Tosan Aji dalam Bisnis Tosan Aji memainkan peranan penting sebagai bentuk penyatuan antara Empu, Pedagang, dan Pembeli yang disatukan ikatan PERSAUDARAAN. Dengan adanya sinergi keempat elemen Tosan Aji tersebut maka diharapkan dapat semakin menggugah rasa bangga terhadap Keris dan Tosan Aji Nusantara lainnya. Salam Rahayu !!!
sabung ayam online
ReplyDelete