Skip to main content

Posts

Lirik Indonesia Raya 3 Stanza Wajib dinyanyikan di Upacara Sekolah

Kemendikbud telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) tentang lagu 'Indonesia Raya' 3 stanza. Lagu tersebut wajib dinyanyikan saat upacara di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Selama ini, lagu 'Indonesia Raya' yang dinyanyikan hanya satu stanza atau bagian pertama. Kini, anak sekolah harus diajarkan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Lagu karya Wage Rudolf Supratman ini memang terdiri dari tiga stanza. Lagu yang biasa dinyanyikan hanya bagian pembuka lagu. "Kenapa tiga stanza? Karena itu keutuhan 'Indonesia Raya'. Karena yang biasa dinyanyikan itu bagian awal. Itu pendahuluan. Intinya di bagian tengah dan penutup di akhir," ucap Muhadjir. Kemendikbud berharap nasionalisme siswa bisa tumbuh dengan lagu 'Indonesia Raya' 3 stanza. "Semoga bibit-bibit nasionalisme akan muncul dari 3 stanza yang akan kita ajarkan kepada anak didik kita,". Lagu kebangsaan 'Indonesia Raya...

Memaknai Keris Pusaka

Ilmu keris adalah ilmu lambang. Mengerti dan memahami bahasa lambang mengandalkan kepekaan rasa (sense) bukan hanya sekedar kemampuan intelektual. Keris menjadi pusaka karena makna lambang-lambang dalam keris itu, jika dihayati dan diamalkan maka akan menjadi Laku Tirakat yang akan menuntun pembuatnya (empu/sosok seniman spiritualis) dan pemilik pusakanya untuk hidup secara benar, baik dan seimbang. Laku tirakat yang dijalankan pria jawa dewasa dalam kehidupan sehari-hari menandakan bahwa mereka sudah siap memegang pusaka, sudah siap sedia menjalani segala cobaan dan permasalahan dalam hidup. Ini tergambar dalam bentuk bilah keris lurus yang melambangkan kelurusan niat, keteguhan hati, dan keimanan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Juga tergambar dalam bilah keris luk yang melambangkan keluwesan, kebijaksanaan, dan tetap semangat dalam perjuangan hidup. Dalam tradisi budaya Jawa ada sebuah pemahaman :“Bapa (wong tuwa) tapa, anak nampa, putu nemu, buyut katut, canggah kesram...

Makna Simbolisasi Keris dan Lambang Ricikannya

Keris yang bersatu dengan Warangkanya melambangkan ajaran Curigo manjing Warongko, Warongko manjing Curigo, Jumbuhing Kawulo Gusti. Ini adalah ajaran kejawen bahwa manusia harus selalu selaras dan bahkan bersatu dengan kehendak Tuhan. Berupaya selalu mengejawantahkan sifat-sifat Ilahi dalam kehidupannya. Memayu hayuning bawono. Perpaduan antara Pesi ( lingga ) dan Gonjo ( yoni) melambangkan bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berpasangan yang akan menghasilkan kelestarian dan kemakmuran. Bilah keris yang runcing ke atas melambangkan manusia harus manembah pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Adapun makna simbolisasi ricikan keris adalah sebagai berikut: Adha-adha / Sada : Garis tengah dari atas sogokan menuju ke ujung keris adalah peringatan agar manusia dalam bertindak harus selalu berhati-hati, lurus, harmonis dan seimbang. Lis atau Gusen : Merupakan penggambaran hawa nafsu. Bungkul : Lambang tekad yang sudah bulat.Tekad untuk menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik ata...